Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ALHAMDULILLAH SUJUD SYUKUR! BATAL DIHAPUS! MenPANRB Bocorkan Nasib Honorer 2023, Alhamdulillah HONORER SELAMAT....

Bantuanguru.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Abdullah Azwar Anas memberikan kabar gembira kepada seluruh tenaga honorer di Indonesia.

Kabar gembira ini tentu bukan penghapusan seluruh tenaga honorer yang direncakan berlaku mulai 28 November 2023 mendatang.

Ya, honorer sempat ketar-ketir usai terbit keputusan MenPANRB tentang penghapusan tenaga honorer yang berlaku mulai 28 November 2023.

Keputusan penghapusan tenaga honorer membuat tenaga non PNS di seluruh intansi baik pusat maupun daerah ketakutan akan nasib mereka di tahun ini.

Sebab tahun ini sudah memasuki 2023. Itu artinya rencana penghapusan honorer semakin dekat sudah di depan mata.

Honorer diharapkan jangan panik tenang dulu, MenPANRB Abdullah Azwar Anas kini membawa kabar bahagia.

Menteri Anas memberikan kode bahwa penghapusan tenaga honorer tahun 2023 dibatalkan.

Ada sejumlab opsi yang dibuat Menteri Anas untuk menyelesaikan masalah tenaga honorer agar tidak jadi dihapus tahun 2023.

Sejak Oktober 2022 lalu, pemerintah telah selesai melaksanakan proses pendataan non ASN atau tenaga honorer. Namun hingga batas akhir pendataan terdapat 120 intansi tidak atau belum menyampaikan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang ditandatangani oleh PPPK intansi masing-masing.

Berdasarkan hasil pendataan non ASN pada intansi pusat maupun daerah pasca uji publik adalah sebanyak 2.360.723 orang.

"Perlu dipahami bahwa pendataan ini bukan otomatis akan diangkat menjadi ASN," kata MenPANRB Abdullan Azwar Anas dilansir dari menpan.go.id.

MenPANRB Anas juga mencari jalan terbaik untuk menyelamatkan tenaga honorer di seluruh Indonesia.

Menteri Anas sudah menyiapkan tiga solusi terbaik agar nasib tenaga honorer tahun 2023 semakin membaik.

"Prinsipnya, pemerintah ingin pelayanan publik dan reformasi birokrasi berjalan optimal, menuju birokrasi berkelas dunia, dan di sisi lain diupayakan agar tidak ada tenaga non ASN yang kehilangan pekerjaan," papar Menteri Anas.

Solusi pertama tenaga honorer diangkat seluruhnya menjadi PNS pada tahun 2023. Kata Anas, jika honorer diangkat semua jadi PNS pemerintah akan mempertimbangkan dengan matang.

"Ada yang sangat bagus kualitasnya dan kualifikasinya, tapi mungkin ada yang kualitasnya belum memenuhu syarat," kata Menteri Anas.

Opsi berikutnya, tenaga honorer diberhentikan seluruhnya tahun 2023. Menteri Anas berujar, bahwa solusi ini akan berdampak pada pelayanan publik di setiap intansi yang membutuhkan honorer.

"Konsekuensinya adalah terganggunya pelayanan publik, karena banyak ASN yang masa pensiunnya sudah tiba tapi belum ada yang menggantikan di sektor-sektor pelayanan publik terutam di sektor pendidikan dan kesehatan," ungkap Anas.

Adapun solusi terakhir tenaga honorer diangkat sesuai prioritas. Lanjut Menteri Anas, alterantif ini sesuai kebutuhan pemerintah di pelayanan dasar meliputi guru dan tenaga kesehatan tahun ini.

"Prioritas ini kita rumuskan, kemudian kita lakukan langkah-langkah afirmasi bagi tenaga non ASN seperti pendidikan dan kesehatan. Tapi bukan berarti yang lain tidak prioritas karena penataanya dilakukan bertahap," tuturnya.

"Tiga opsi ini sudah dipetakan detil, plus minusnya, pemerintah akan mengkaji secara mendalam, menautkannya dengan kekuatan fiskal, kualitas birokrasi, dan keberlangsungan pelayanan publik, DPR juga pasti sama, kita semua cari opsi yang terbaik," tutup Menteri Anas.